Npm: 22210443
Kelas: 4eb22
akuntansi
international
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Akuntansi
Dilihat dari perspektif pelaksanaan
akuntansi merupakan alat untuk menyampaikan informasi keuangan dari sebuah
entitas usaha yang melakukan kegiatan bisnis. Dilihat dari perspektif pemakai,
dengan akuntansi dapat diperoleh informasi keuangan yang dibutuhkan. Jadi
akuntansi adalah alat komunikasi . oleh karena itu akuntansi disebut bahasa
bisnis.
Bahasa berkembang sesuai dengan
perkembangan kebutuhan masyarakat, demikian juga akuntansi. Semakin komplek
dunia bisnis dan keuangan. Sejumlah aturan yang berlaku sekarang mungkin dimasa
yang akan dating akan dimodifikasi untuk memenuhi perkembangan atau perubahan
kebutuhan organisasi dan konstituennya, dan tidak dapat dipenuhi lagi dengan
aturan yang berlaku sekarang.
1.2.
Akuntamsi Keuangan dan Akuntansi
Manajemen
Embrio akuntansi yang ada sekarang ini
sudah ada pada abad ke-13 di Italia yang kala itu merupakan kota oerdagangan
yang maju. Menurut Littleton, munculnya embrio tersebut merupakan karena telah
terpenuhinya persyaratan-persyaratan yang diperlukan. Persyaratan pertam yaitu
“bahan” (yang merupakan sesuatu yang perlu dikerjakan ulang) dan bahasa medium
untuk mengekspresikan bahan tersebut). Tentu saja diawal kemunculannya
tersebut, akuntansi masih merupakan bahasa bisnis yang sederhana. Pada saat itu
akuntansi memang merupakan sumber informasi mengenai sebuah perusahaan.
Perkembangan bisnis selanjutnya
diwarnai dengan pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi pengelolaan.
Pada tahap ini mulai terjadi dua kelompok pemakai laporan keuangan yaitu
manajemen merupakan pihak internal perusahaan. Dan pihak eksternal yang antara
lainterdiri dari investor dan kreditor. Manajemen mempunyai akses terhadap
proses penyusunan laporan keuangan. Disamping itu tujuan manajemen berbeda
dengan tujuan pemakai eksternal. Manajemen membutuhkan informasi akuntansi
sehubungan dengan fungsi manajerial, sedangkan pemakai eksternal menggunakannya
sesuai dengan kepentingan masing-masing yang tidak terkait dengan fungsi
manajemen. Investor, misalnya, berkenaan dengan penahanan, pelepasan atau
pemerolehan saham. Oleh kerena itu timbul 2 type akuntansi manajemen yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen dalam melaksanakan
fungsi-fungsi perencanaan dan pengendalian serta pengambilan keputusan yang
terkait dengan operasi perusahaan, dan akuntansi keuangan yang digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai eksternal akan informasi keuangan yang terkait
dengan perusahaan yang bersangkutan. Masing-masing type akuntansi tersebut
mempunyai karakteristik yang berbeda.
Salah satu perbedaan tersebut adalah bahwa akuntansi keuangan memerlukan
regulasi atau standar, sementara akuntansi manajemen tidak memerlukan. standar
atau regulasi akuntansi diperlukan agar informasi yang dihasilkan tidak bias
dan ambigu.bias berarti bahwa terjadi ketidaksesuaian antara informasi dan
subtansinya. Sementara ambigu berarti bahwa informasi tersebut tidak mempunyai
makna ganda sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.
1.3.
Perkembangan Praktik Akuntansi
Praktik akuntansi terus berubah, sesuai
kebutuhan baik kebutuhan pelaksanaan akuntansi (sebagai penyedia informasi)
maupun kebutuhan penerimaan atau pencari informasi tersebut. Sebelum perang
dunia ke-2, pengaruh akuntansi inggris mendominasi seluruh Negara berbahasa
inggris dan pengaruh prancis-jerman menembus Negara-negara yang menerapkan
hukum undang-undang (Code Law) seperti belgia, jepang, swedia dan swiss. Sampai
dengan awal tahun 1990-an AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi
global. AS lebih baik dari Negara-negara lain dalam pengeluaran riset
akuntansi, jumblah publikasi akuntansi dan lulusan perguruan tinggi yang
memiliki konsentrasi akuntansi. Dan pada saat yang sama, dan ini memang
sepantasnya, Negara-negara lain tidak berhasrat mengadopsi standar-standar dan
prinsi-prinsip akuntansi yang dikembangkan AS. Alasannya adalah prinsip-prinsip
akuntansi yang diterapkan AS tidak sesuai untuk diterapkan dinegara-negara lain
yang disebabkan oleh factor ekonomi, social dan politik.
Diversitas akuntansi yang merupakan
rintangan terhadap globalisasi bisnis dan arus dana sudah dirasakan sejak tahun
1960-an. Untuk mengikis diversitas tesebut, organisasi-organisasi profesi
akuntansi didunia membentuk International Accounting Standards Committee (IASC)
pada tahun 1973, yang pada tahun 2000 direstrukturisasi menjadi International
Accounting Standards Board (IASB) organisasi international ini bertugas
mengikis diversitas atau keragaman akuntansi dengan menerbitkan standar-standar
akuntansi internasional yang diharapkan, idealnya, akan diadopsi oleh semua
Negara di dunia.
Pada awalnya, standar-standar akuntansi
internasional yang dibuat IASC dinyatakan oleh pemakai masih bersifat terlalu
luas. Sehingga tidak memenuhi tingkat komparabilitas yang diharapkan. Ini
merupakan kelemahan besar, karena didirikannya IASB adlah untuk membuat
serangkaian regulasi akuntansi yang menghasilkan akuntansi yang dapat berfungsi
sebagai sebuah bahasa bisnis yang komunikatif secara internasional sehingga
transaksi bisnis lintas batas dapat berjalan dengan baik
1.4.
Diversitas Akuntansi
Akuntansi suatu yuridiksi atau Negara
berbeda dengan akuntansi yurisdiksi atau Negara yang lain, sesuai dengan
faktor-faktor penyebab yang terdapat
pada masing-masing yurisdiksi. Berikut ini uraian mengenai diversitas akuntansi
tersebut dilihat dari aspek pengukuran asset dan kewajiban dan aspek penentu
modal dan laba periodik.
1.4.1.
Pengukuran Aset dan Kewajiban
Para akuntan masih mengukur sebagian
besar asset bisnis dunia atas dasar biaya-biaya historis (hystorical coast). Namun konsep pengukuran ini tidak diaplikas
secara murni. Untuk kadar tertentu, biaya transaksi awal, dicampur dengan
berbagai tehnik penyesuaian perubahan tingkat harga khusus atau umum, dengan
berbagai pethitungan bunga terkait dan estimasi tingkat transaksi-transaksi
masa depan.terutam dalam bidang valuta asing dan penagihan piutang dimasa
depan. Aplikasi pengukuran biaya-biaya sekarang (current cost) mungkin akan
segera menggantikan, atau paling tidak mendominasi, biaya-biaya historis
(hyistorical cost) dalam praktik-praktik akuntansi. Yang telah dapat dilihat
pada awal abad ini adalah pada internal financial reporting standards (IFRS)
yang diterbitkan oleh IASB. IFRS, yang lebih banyak menggunakan fair value,
telah menggusur pilihan terhadap PABU AS yang banyak menggunakan biaya-biaya
historis.
Iatilah
asset atau aktiva tidak memiliki arti yang pasti, dalam pengertian sumberdaya
mana yang harus dimasukan dan sumber daya mana yang harus dikeluarkan dari
batasan mengenal asset tersebut. Ketidakpastian tersebut juga meliputi
interpretasi atas asset-aset tak berwujud seperti goodwill, dan biaya riset dan pengembangan (R& D cost), di Amerika Selatan definisi ase termasuk kerugian-kerugian yang timbul karena
memiliki utang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa Kontinental,
mungkin tidak meliputi berbagai type guna usaha, tax loss carry forward, atau kepemilikin ekonomi oleh induk perusahaan
terhadap perusahaan-perusahaan afiliasi.
Maraknya
merger korporasi selama tahun 80-an
memperlihatkan dengan nyata bahwa penjual dan pembeli asset korporasi mau
bertransaksi dengan nilai pertukaran yang secara signifikan melebihi nilai buku
historis. Ini memperlihatkan adanya asset luar neraca (off-balance
sheet asset ), yaitu asset yang tidak dilaporkan didalam neraca. Ini dapat
meliputi nilai brand name corporasi-korporasi terkenal (misalnya, coca-cola di
AS dan BMW di Jerman)deposit minyak mentah, pertambahan nillai kayu hutan,
terobosan system perangkat lunak, atau real estate untuk kegunaan khusus.
Demikian
juga konsep-konsep kewajiban yang diaplikasi suatu Negara berbeda dengan yang
diaplikasi Negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan merupakan sebuah contoh
di Argentina, misalnya, kewajiban pajak penghasilan tidak diacrual dan dicatat
berdasarkan basis kas saja. Di Swiss pencatatan accrual periodic terjadi tanpa
pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan (deffered income taxes). Kewajiban-kewajiban
ditangguhkan dapat memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda
nilai pajak penghasilan pajak yang ditangguhkan kadang-kadang merupakan nilai
yang didiskontokan. Conyoh lain dari perbedaan ketentuan atas\ lewajiban dapat ditemukan
dengan mudah. Dalam beberapa Negara Eropa dan Amerika Selatan, tidak ada
penyisihan bagi semua kewajiban dan kerugian yang telah diketahui. Ini bisa
meliputi item-item seperti kewajiban pembayaran pesangon kepada pekerja,
perjanjian pension atau pembayaran-pembayaran lain seperti biaya-biaya
pemakaman dan estimasi kerugian dari komitmmen pembelian atau kontrak-kontrak
masa depan (forward contract)
lainnya. Sebaliknya, definisi kewajiban kadang- kadang diperluas dengan
memasukan cadangan-cadangan “rahasia”.
1.4.2. Penentuan Modal dan Laba
Periodik
Variasi
komparasi yang lebih besar dalam area Ekuitas pemilik (owner equity) berkenaan dengan pertanyaan apakah sumber daya atu
kewajiban perusahaan tertentu boleh dihapus secara langsung dari laba ditahan,
konsep “clean vs adjusted surplus” yang terkenal. Kerena adanya
kesulitan-kesulitan dalm memisahkan operasi-operasi bisnis normal dari
kejadian-kejadian yang tidak biasa dan masalah-masalah periodisitas dalam
penyesuaian untuk periode lalu (post
periode adjustment), AS menghendaki semua transaksi kecuali investasi
pemegang saham, donasi modal, penambahan modal, dan penyesuaian transaksi
fungsional atas valas mengalir melalui laporan laba rugi. Namun semua Negara
berbahasa non inggris masih mengijinkan
penyesuaian modal diperlakukan langsung sebagai keuntungan atau kerugian yang
luar biasa.
Variasi penting yang lain adalah consept of periodicity dalam mengukur
hasil operasi. PABU (GAAP) di AS menghendaki pemisahan pemisahan (cut off) tahunan yang jelas.
1.5.
Peran Akuntansi
Peran
akuntansi berbeda antar Negara. Perbedaan peran ini dapat mempengaruhi
orientasi dan kandungan informasi laporan keuangan yang dihasilkan perusahaan
dimasing-masing Negara. Yang mempengaruhi laporan keuangan tersebut.
Akuntansi
keuangan merupakan pusat dari proses alokasi sumber-sumber keuangan dipasar
modal.
Bukti menunjukan bahwa laporan
akuntansi adalh relevan dengan keputusan yang diambil oleh investor dalam
pembelian atau penjualan saham.
1.6.
Korporasi Multinasional dan
Keterlibatannya Dalam Bisnis Internasional
Akuntansi
internasional terutama diperlukan oleh pasr
Global yang telah
mengglobal dan perusahaan yang bisnisnya mengglobal. Perusahaan yang paling
rendah tingkat globalisasi bisnisnya adalah perusahaan yang mempunyai transaksi
utang-piutang dalam valuta aasing sementara yang tingkat globalisasinya paling
tinggi adalah korporasi multinasional (MNC,
multinational corporation) MNC adalah perusahaan yang terlibat dalam
produksi dan penjualan barang atau jasa dilebih dari sebuah Negara.
1.7.
Pengertian Akuntansi Internasional
Ada
dua type akuntasi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan
akuntansi manajemen adalah untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan
manjemen, yang merupakan pihak internal
perusahaan didalam pengambilan keputusan dan pengolahan perusahaan.
Akuntansi keuangan bertujuaan untuk
memberikan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pihak eksternal Dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Akuntansi Internasional mencakup
akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.ini berarti bahwa akuntansi
Internasional bukan merupakan type akuntansi tersendiri. Akuntansi
internasional mencakup akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dalm
perspektif internasional.
1.8.
Lingkup Akuntansi Internasional dan Organisasi Buku ini
Mempelajari akuntansi
adalah mempelajari tentang apa dan bagaimana mencatat dan melaporkan
transaksi-transaksi keuangan serta bagaimana menginterpretasi dan menganalisis
laporan keuangan. akuntansi internasional adlah akuntansi yang mempunyai
perspektif internasional.
1.9.
Kinerja Manajer dan Anak Perusahaan
Perbedaan kondisi politik, ekonomi dan
bisnis antar Negara dan bahkan dalam sebuah Negara pada titik waktu yang
berbeda menuntut bahwa perusahaan harus fleksibel dan member perhatian terhadap
variable-variabel kas perusahaan dalam mendisain system evaluasi kinerja.tetapi
jika variable-variabel tersebut digunakan untuk memotivasi dan memberikan
hadiah atau insentif kepada para manager anak-anak perusahaan diluar negeri
adalah penting bagi MNC untuk membedakan antara kinerja manajer dan kinerja
anak perusahaan.
dari
pembahasan yang telah dipaparkan dimuka diketahui bahwa terdapat beberapa
faktor yang mempengaruhi kinerja anak perusahaan yang tidak dapat dikendalikan
oleh para manajer anak perusahaan yang bersangkutan. Dalam kasus-kasus
tertentu, manajer anak perusahaan tidak mempunyai kendali karena induk
perusahaan memutuskan bahwa sentralisasi fungsi tertentu atau mandat untuk
kebijan tertentu merupakan kepentingan yang lebih besar bagi perusahaan
keseluruhan. Salah satu contoh adalah sentralisasi fungsi bendahara dimana
manajemen resiko valas berada pada kantor pusat korporat.
Disamping
itu juga terdapat variable-variabel ekonomi macro (yaitu: inflasi, pergolakan
tenaga kerja, instabilitas politik) yang bahkan kantor pusat pun tidak dapat
mengendalikannya tetapi dapat berdampak signifikan terhadap kinerja anak-anak
perusahaan diberbagai Negara. Perusahaan perlu mengakui pebedaan pengaruh faktor-faktor
ini terhadap anak-anak perusahaan ddan membuat system yang yang mengakui hal
tersebut jika ingin mepunyai sebuah system evaluasi kinerja yang dapat
memotivasi dan memberikan hadiah kepada par manajer berdasat faktor-faktor yang
dapat dikendalikan oleh manajer tersebut.
BAB II
KLASIFIKASI DAN PENGEMBANGAN
1. MEMAJUKAN DISIPLIN
AKUNTANSI
Perkembangan teori akuntansi telah mengalami kegagalan, terjadi evolusi
arah dari “theorizing” ke “conceptualizing”. Dengan menggunakan
definisi-definisi gabungan dari sejumlah kamus, kami menyatakan bahwa teori
adalah :
1.
Sekelompok prinsip fundamental terpadu yang mendasari
suatu ilmu atau aplikasi-aplikasi praktisnya.
2.
Formulasi dari hubungan-hubungan yang telah jelas atau
prinsip-prinsip yang mendasari fenomena tertentu yang telah diamati, yang telah
diuji sampai tingkat tertentu.
3.
Cabang dari suatu seni atau ilmu yang mengandung
pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode-metodenya bukan praktiknya.
4.
Suatu susunan sekelompok hasil atau suatu body of
theorems yang menyajikan pandangan sistematis dari beberapa subjek.
Di sisi lain, suatu konsep adalah “mental image terutama gagasan
umum yang dibentuk dengan mengkombinasikan elemen-elemen dari suatu kelas
kedalam gagasan mengenai satu obyek.” Aktivitas yang terlibata dalam
konseptualisasi adalah konseptualisme, yang didefinisikan sebagai :
Doktrin. Pertengahan antara dua titik ekstrem nominalisme dan realisme,
yang menyatakan bahwa yang universal atau karakteristik-karakteristik abstrak
tidak memiliki realitas yang independen hanya ada dalam bentuk gagasan –
gagasan dalam pikiran atau sifat-sifat yang terkandung dalam hal-hal tertentu.
2. STATUS
PENDEKATAN-PENDEKATAN TRADISIONAL
Tujuan tradisional yaitu pembentukan teori akuntansi yang tegas dan
universal dan kemudian menurunkan standar-standar dan praktik-praktik akuntansi
yang berdaya guna dari teori semacam itu telah ditinggalkan. Usaha-usaha
konseptualisasi yang luas dan kadang tidak jelas sekarang sedang terjadi.
Pembuatan konsensus sekarang merupakan semboyan bagi mereka yang terlibat dalam
penempaan standar-standar akuntansi keuangan baik di tingkat nasional maupun
internasional.
PROF Wanda A Wallace menyatakan bahwa riset akuntansi internasional mungkin
paralel dengan riset akuntansi secara umum. Dia mengilustrasikan poin ini
dengan sebuah contoh metodologi yang didasarkan pada teori agen (agency
theory), ekonomi transaksi (transactions economics), dan teori
hirarki (theory of hierarchies). Kesimpulannya adalah bahwa riset
akuntansi internasional mungkin lebih rumit dibanding riset nasional karena
lingkungan-lingkungan internasional yang berbeda, terutama yang berhubungan
dengan perjanjian, kepemilikan pemerintah, regulasi dan praktik-praktik
interview pemerintah dan pengaruh budaya atas persepsi.
3. MEMBANGUN STRUKTUR
PENDEKATAN ALTERNATIF
Klasifikasi sistem akuntansi keuangan mungkin bisa memberikan kegunaan yang
sama. Analisisnya harus mengandung
investigasi mengapa dan bagaimana sistem tertentu berbeda. Analisisnya sendiri
bervariasi sepanjang waktu konvergensi vs divergensi. Selain itu,
perubahan-perubahan sistem yang diinginkan bisa dikristalisasi dan perubahan
yang diharapkan bisa diprediksi. Ada kemungkinan bahwa agen-agen perubahan
dapat diidentifikasi dan laju perubahan dapat diukur. Dalam semua hal, banyak
praktisi dan akademisi akuntansi internasional melihat kegunaan dari prosedur
dan analisis klasifikasi.
Proses klasifikasi akuntansi internasional telah dicapai dalam dua cara:
1)
Klasifikasi Subyektif
Upaya awal
klasifikasi praktik-praktik akuntansi yang ada bisa ditelusuri ke Prof. G.G
Mueller. Dia mengkaitkan 10 pengelompokkan tersebut dengan masing-masing
lingkungan bisnis yang berbeda tempat mereka beroperasi. Ke-10 kelompok
tersebut adalah :
1.
AS/Kanada/Belanda
2.
Persemakmuran Inggris (kecuali Kanada)
3.
Jerman/ Jepang
4.
Eropa Daratan (kecuali Jerman, Belanda, dan Skandinavia)
5.
Skandinavia
6.
Israel/Meksiko
7.
Amerika Selatan
8.
Negara-negara berkembang di Timur Jauh dan Dekat
9.
Afrika (Kecuali Afrika Selatan)
10. Negara-negara komunis
Metode klasifikasi diatas dipakai secara luas oleh institusi-institusi
akuntan nasional, sejumlah organisasi internasional, dan perusahaan-perusahaan
jasa multinasional.
2)
Klasifikasi-klasifikasi yang Teruji Secara Empiris
Analisis
praktik-praktik akuntansi dan pelaporan yang secara nyata dipakai adalah cara
lain untuk membentuk sistem klasifikasi. Pelopor dalam upaya ini adalah
Prof.R.C DaCosta, J.C Bourgeois, dan W.M Lawson pada satu sisi dan Prof. W.G
Frank dan R.D Nair di sisi lain. Mereka, seperti halnya peneliti-peneliti lain,
telah mengaplikasikan analisis faktor untuk menemukan “cluster-cluster”
berbasis statistik dari praktik-praktik akuntansi yang ada sekarang. Studi
tentang cluster menggunakan data-data survey kualitatif mengenai
prinsip-prinsip akuntansi dan praktik pelaporan yang disiapkan dan
dipublikasikan oleh Price Waterhouse International.
4. POLA PENGEMBANGAN
KOMPARATIF
Terdapat empat pendekatan yang berbeda terhadap pengembangan akuntansi
dapat diamati di negara-negara Barat yang memiliki sistem ekonomi yang
berorientasi pada pasar. Keempat pendekatan itu adalah :
1.
Pola Makroekonomis
2.
Pola Mikroekonomis
3.
Pendekatan Disiplin Independen
4.
Pendekatan Akuntansi Seragam
5. AKTIVITAS-AKTIVITAS
PENDUKUNG
Aktivitas-aktivitas pendukung di luar pergerakan standar internasional
secara umum diklasifikasikan menjadi :
a)
Organisasi Regional
b)
Institusi-institusi
Sumber
:Choi,Frederick d.s dan gerhard g.mueller. Akuntansi Internasional. Jakarta:
Salemba Empat. 1997
BAB III
AKUNTANSI KEUANGAN
KOMPARATIF
PERSPEKTIF GLOBAL DARI PRAKTIK AKUNTANSI
Ø AMERIKA
Dewasa ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam akuntansi global. AS
lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran riset akuntansi,
jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang memiliki
konsentrasi akuntansi.
Pengukuran Aset dan Kewajiban
Istilah aset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumberdaya mana yang
harus dimasukkan dan sumberdaya mana yang harus dikeluarkan. Demikian juga,
istilah tersebut meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti goodwill,
dan R&D. Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang
timbul karena memiliki hutang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa
Daratan, aset mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss
carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi dalam perusahaan-perusahaan
afiliasi.
Konsep kewajiban diaplikasikan berbeda dari satu negara ke negara lain.
Akuntansi bagi pajak penghasilan memberikan contoh spesifik. Di Argentina
misalnya kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan
basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa pengakuan
terhadap kewajiban pajak penghasilan yang tertunda. Kewajiban-kewajiban
tertunda mungkin memerlukan beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda,
nilai pajak penghasilan yang tertunda kadang-kadang merupakan nilai yang
didiskontokan.
Ø AUSTRALIA
Tradisi dan kebiasaan Inggris memberi ciri yang signifikan pada Australia
walaupun akhir-akhir ini Australia lebih cenderung mengara ke pola Amerika.
Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan praktik-praktik pelaporan antara
Inggris dan Australia semakin meningkat. Gagasan Pan-Pasik sedang tumbuh di
Australia, gagasan Komunitas Eropa tumbuh di Inggris.
Dua badan
akuntansi profesional Australia adalah Institute of Chartered Accountants in
Australia (ICAA) dan Australian Society of Accountants (ASA). ICAA memiliki
keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik.
Keanggotaan ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor publik.
Ø JEPANG
Akuntansi dan pelaporan keuangan Jepang merupakan bunga rampai dari begitu
banyak eksternalitas domestik dan internasional. Di permukaan, laporan keuangan
korporasi Jepang tampaknya mirip dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari
Inggris-Amerika. Namun, sebenarnya, kandungan informasi laporan keuangan
korporasi Jepang berbeda secara substansial.
Penyusunan standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah
dengan sejumlah input pendukung dari JICPA. Semua perusahaan yang dibentuk
berdasarkan undang-undang komersial diwajibkan untuk memenuhi
ketentuan-ketentuan akuntansinya, yang terkandung dalam “peraturan-peraturan”
yang berkaitan dengan :
a)
Neraca
b)
Laporan Laba Rugi
c)
Laporan Bisnis
d)
Usulan bagi Pembagian Laba
e)
Skedul-skedul Pendukung
Ø INGGRIS
United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland terdiri dari empat negara, Inggris, Skotlandia, Wales,
dan Pulau Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum dan kebijakan moneter dan
fiskal serta aturan-aturan dan regulasi-regulasi sosial tunggal yang terpadu,
perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam keempat negara tersebut.
Aktivitas perusahaan yang didirikan di UK diatur secara luas oleh
perundang-undangan yang bernama Companies Acts, yang merupakan hukum
nasional. Legislasi yang menonjol adalah Companies Acts 1948, yang selanjutnya
diamandemenkan secara substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan 1981.
Companies Act 1985 mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas
legilasi-legilasi sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul
tahun 1989. Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi
diperbaharuinya dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan
Inggris. Yang perlu dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa
ketentuan-ketentuan directive ke-4 EC kedalam hukum perusahaan Inggris
dan amandemen tahun 1989 secara khusus mengakui ketentuan-ketentuan dari directive
ke-7 dan ke-8 EC.
Badan-badan akuntansi utama di UK adalah :
1.
The Institute of Chartered Accountants in England and
Wales
2.
The Institute of Chartered Accountants in Ireland
3.
The Institute of Chartered Accountants in Scotland
4.
The Chartered Association of Certified Accountants
5.
The Institute of Cost and Management Accountants
6.
The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
Seperti di Australia, hukum perusahaan UK memuat persoalan-persoalan
akuntansi dalam apa yang dinamakan skedul (misalnya, format alternatif untuk
neraca dan laporan R/L terdapat dalam skedul 4 dan 4a 1985 Act.
Lima prinsip akuntansi dasar yang tercantum langsung dalam
perundang-undangan adalah :
1.
Pencocokan pendapatan dan beban berdasarkan beban akrual
2.
Penilaian item-item aset dan kewajiban individual secara
terpisah dalam masing-masing kelas aset dan kewajiban
3.
Penerapan prinsip-prinsip konservatisme, terutama dalam
pengakuan realisasi laba dan semua kewajiban dan kerugian yang diketahui
4.
Kewajiban penerapan kebijaka-kebijakan akuntansi secara
konsisten dari tahun ke tahun
5.
Anggapan bahwa prinsip kelangsungan usaha dapat diterapkan
pada entitas yang bersangkutan.
Sumber
:Choi,Frederick d.s dan gerhard g.mueller. Akuntansi
Internasional.Jakarta:Salemba Empat.1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar