Selasa, 01 April 2014

Akuntansi Internasional



Nama:     Eslida rumapea
Npm:       22210443
Kelas:     4eb22

Bab 4. PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
PERKEMBANGAN PENGUNGKAPAN
Perbedaan pengungkapan nasional sebagai besar didorong oleh perbedaan di pengelolaan dan keuangan perusahaan. di Amerika Serikat, Inggris Raya dan Negara Anglo-Amerika lainnya, ekuitas pasar paling berjasa dalam menyediakan keuangan bagi perusahaan dan menjadi sangat maju. Dalam semua pasar ini, kepemilikan cenderung menyebar diantara para pemegang saham, dan proteksi investor sangat ditekankan. Investor dari pihak investor memainkan peran yang berkembang dinegara-negara ini, menuntut pengelembalian keuangan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Pengungkapan public yang telah maju dalam merespons akuntabilitas perusahaan kepada masyarakat luas.
Dinegara-negara lainnya (seperti prancis, jerman, jepang dan berbagai Negara dengan pasar yang baru muncul), pemegang saham tetap terkonsentrasi dan bank secara tradisional telah menjadi sumber keuangan utama perusahaan. susunan ditempatkan untuk melindungi yang sedang memegang manajemen.
          PENGUNGKAPAN SUKARELA
Manajemen memiliki informasi yang lebh baik daripada pihak luar mengenai performa perusahaan mereka saat ini dan kedepannya. Beberapa kajian menunjukkan bahwa manajer berinisiatif untuk mengungkap informasi seperti itu secara sekarela. Keuntungn dari pengungkapan tersebut mungkin menyangkut biaya transaksi yang lebih rendah dalam perdagangan sekuritas perusahaan, bunga yang lebih tinggi dari analisis keuangan dan investor, meningkatkan likuidasi saham dan biaya modal yang lebihrendah. Laporan yang paling terkini menyokong pandangan bahwa perusahaan bisa mencapai keuntungan dalam pasar modal dengan mempertinggi pengungkapan mereka secara sukarela. Laporan meliputi tuntunan bagaimana perusahaan bisa meggambarkan dan menjelaskan investasi potensial mereka kepada investor.
Investor diseluruh dunia menuntut informasi yang mendetail dan berkala, tingkat pengungkapan sukarela meningkatkan Negara dengan pasar yang telah maju dan baru muncul. Akan tetapi, hal ini telah diakui oleh banyak pihak bahwa laporan keuangan bisa menjadi mekanisme cacat untuk berkomunikasi dengan investor dari luar ketika insentif manajer tidak sebanding dengan bunga dari semua pemegang saham. Dalam sebuah karya ilmiah klasik,penulis berpendapat bahwa komunikasi manajer dengan investor luar tidak sempurna ketika:
  1. Manajer memiliki informasi kuat tentang perusahaan mereka
  2. Insentif manajer tidak sesuai dengan bunga dari semua pemegang saham
  3. Peraturan akuntansi dan audit tidak sempurna
KEBUTUHAN PENGATURAN PENGUNGKAPAN
Untuk melindungi investor, sebagian besar bursa sekuritas menuntukan laporan dan kebutuhan pengungkapan pada perusahaan domestic dan asing yang mencari akses untuk pasar mereka. Semua bursa ini ingin memastikan bahwa investor memiliki informasi yang cukup untuk memperbolehkan mereka mengevaluasi kinerja dan prospek perusahaan. tidak dimanapun juga bukti ini lebih mengena daripada di Amerika Serikat yang standart pengungkapannya secara umum dianggap menjadi yang paling kuat didunia.
Frost dan Lang membahas dua objek investor berorientasi pasar: perlindungan investor dan kualitas pasar
  • Proteksi investor. Investor dijamin dengan informasi dan dilindungi dengan pelaksanaan dan pengawasan peraturan pasar. Kecurangan (fraud) mencegah adanya penawaran publik, perdagangan, pemilihan dan sekuritas penawaran. Informasi keuangan dan non keuangan yang bisa dibandingkan telah ditemukan sehingga investor bisa membandingkan perusahaan area industry dan Negara
  • Kualitas pasar. Pasar adalah adil, tersusun, efisien, dan bebas dari penyalahgunaan dan pembuatan jahat. Kualitas pasar ditandai dengan kepercayaan investor dan mereka memfasilitasi pembentukan modal. Harga mencerminkan persepsi nilai investor tanpa keputusan sewenang-wenang atau berubah-ubah.

Frost dan Lang juga mengulas empat prinsip pada investor yang berorientasi pasar yang harus dijalankan.
  1. Keefektifan biaya. Regulasi biaya pasar sebaiknya dibandingkan dengan keuntungan sekuritasnya
  2. Fleksibilitas dan kebebasan pasar. Regulasi tidak seharusnya menghalangi kompetisi dan evolusi pasar
  3. 3.      Laporan keuangan transparan dan pengungkapan menyeluruh
  4. 4.      Perlakuan setara perusahaan domestic dan asing
         PEMBAHASAN LAPORAN KEUANGAN SEC AMERIKA SERIKAT
SEC secara umum mewajibkan pendaftaran asing untuk melengkapi informasi keuangan yang pada hakikatnya sama dengan yang dibutuhkan perusahaan domestik. Akan tetapi, laporan keuangan pendaftar tidak harus disiapkan menurut GAAP Amerika Serikat jika mereka disajikan sesuai dengan prinsip lembaga akuntansi secara menyeluruh dan dilengkapi dengan rekonsiliasi kuantitatif dengan pendapatan bersih GAAP Amerika Serikat, ekuitas pemegang saham, dan pendapatan per saham jika secara material berbeda.
Beberapa pengamat menyatakan bahwa syarat laporan keuangan SEC bagi perusahaan asing menghalangi mereka dari pembuatan sekuritas mereka yang ada di Amerika Serikat.
          PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Untuk beberapa jenis pengungkapan kebijakan manajer memainkan peranan penting yang mengawasi sulit. Oleh karena itu, jenis pengungkapan ini kurang lebih sukarela. Akhirnya peraturan pengungkapan bermacam-macam diseluruh dunia pada area seperti perubahan laporan ekuitas, transaksi dengan pihak terkait, segmen pelaporan, harga pasar asset dan utang financial dri pendapatan per saham.



PENGUNGKAPAN INFORMASI PROGRESIF
Pengungkapan informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan didalam kesetaraan pasar dunia. Contohnya EU’s Fourth Directive menyatakan bahwa laporan keuangan tahunanan seharusnya menyatakan sebuah indikasi pengembangan perusahaan dimasa depan. S-K SEC mewajibkan prusahaan-perusahaan untuk memperlihatkan informasi terkini yang secara material akan berimbas pada likuidasi dimasa depan, sumber modal, dan hasil usaha. Sebagai contoh Tokyo Stock Exchange “meminta” manajemen perusahaan yang tedaftar untuk menyediakan perkiraan penjualan, pendapatan, deviden, pada saat mengeluarkan berita tahunan dan semester mereka.
Informasi progresif meliputi:
  1. Perkiraan pendapatan, laba (rugi), arus kas, penegluaran modal, dan hal-hal keuangan lainnya.
  2. Tujuan informasi mengenai kinerja dan posisi ekonomi dimasa depan yang tidak menentu daripada perkiraan menyangkut proyek, periode fiscal, dan proyeksi jumlah
  3. Laporan program dan sasaran manajemen untuk usaha masa depan.
             
              PENGUNGKAPAN SEGMEN
Investor dan analisis menuntut informasi hasil perusahaan industry dan segmen geografis usaha dan keuangan signifikan dan berkembang. Internationa Financial Reporting Standards (IFRS) mencakup laporan keuangan segmen yang sangat lengkap seperti halnya standart akuntansi di berbagai Negara.

PELAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN SOSIAL
Alporan pertanggung jawaban social mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi tentang pegaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas social dan lingkungan. Hal ini mencerminkan sebuah kepercayaan bahwa perusahaan bergantung pada pemegang saham dalam laporan tahunan kinerja terhadap lingkungan dan social mereka seperti halnya laporan keuangan yang mereka berikan pada pemegang saham.
Masalah lingkungan meliputi akibat dari proses produksi, produk, dan jasa udara, air, tanah, biodiversity, dan kesehatan manusia. Sebagai contoh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Prancis sekarang diharuskan untuk mengumumkan hasil aktivitas di lingkungan mereka. Di antaranya informasi harus diserahkan dalam:
  • Air, bahan baku,, dan konsumsi energy dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energy
  • Tindakan untuk mengurangi polusi pada udara, air, dan tanah, termasuk polusi suara, dan biayanya
  • Sejumlah ketentuan untuk resiko lingkungan

Area tercemar adalah tanggung jawab pengguna .
Kegiatan di bidang industry meninggalkan jejak di alokasi yang bisa dipertanyakan . Zat yang digunakan dalam instalasi dimana zat kimia dibuat atau dip roses sering meninggalkan sisa di tanah . Dimasa lalu , pengetahuan yang kurang tentang teknik yang tepat terhadap sumber-sumber yang berarti bahwa area pembuangan adalah metode pengaturan pilihan . Peningkatan pengetahuan mengenai sifat-sifat bumi dan pengalaman buruk dengan membocorkan bentuk bumi berujung pada pemberhentian penampuiangan sebagai penyimpanan limbah kimia . Wilayah tercemar adalah subjek untuk meningkatkan pengawasan dan pengujian secara mendalam dalam rangka untuk mengevaluasi risiko dan menggalakkan langkah-langkah yang dibutuhkan unutk penampungan dan perbaikan wilayah yang dipertanyakan . Dalam kasus berbagai penampungan dengan perusahaan lainnya , harus ada kolaborasi dengan semua pihak terkait dalam rangka untuk memperoleh solusi yang bisa diterima semua pihak .
ü  Emisi Udar
Emisi udara menyulang partikel dan debu menjadi 50 metrik ton . Emisi dari volatile organic compounds menjadi 604 metrik ton , dimana 6% berisi halogen .
ü  Air limbah
Muatan karbon organic diukur sebagai total organic setelah adanya penanganan air limbah
ü  Penggunaan air
Laporan penggunaan air di Roche berdasarkan atas GRI Water Protocol .
ü  Bahan kimia khusus
Sesuai dengan instruksi group , semua perusahaan afiliasi memberikan sejumlah hitungan dan penggunaan zat kia adalah sebagai perintis zat kimia untuk senjata kimia , obat dan narkotika, masalah regulasi internasional .
Laporan Asuransi Independen dalam Pelaporan Ketahanan Roche Group 2005
Kepada Komisi Ketahanan Perusahaan Roche
Kami telah dilibatkan untuk memberikan asuransi pada pelaporan ketahanan Roche dan gabungan semua cabang di luar Chugai dan Greentech , semuanya untuk setahun yang berakhir 31 Desember 2005 . Laporan kami harus dibaca dalam hubungannya dengan tidak adanya pembatasan akurasi dan kompetensi untuk ketahanan , sebagaimana berhubungan dengan pedoman pelaporan Roche .
Pengungkapan Khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi yang Digunakan
            Laporan tahunan biasanya meliputi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi pengguna laporan keuangan non-domestik . pengungkapan tersebut meliputi (1)laporan ulang yang mudah , tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing ,(2) pembahasan perbedaan prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya ,(3) posisi dan laporan keuangan ualang terbatas  di ketetapan standart akuntansi yang kedua , (4) sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan prisnsip akuntansi yang ke dua
  • Perbedaan berarti anatara IFRS dan GAAP AS
Group telah menggabungkan laporan keuangan yang telah disiapkan sesuai dengan IFRS , yang diterapkan seperti di Group , berbeda dalam beberapa ketentuan dari GAAP AS . akibat dari penerapan GAAP AS terhadap laba bersih dan ekuitas.
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
Pengelolaan perusahaan berhubungan dengan sarana internal dimana perusahaan dijalankan atau dikendalikan –tanggung jawab , akuntabilitas , hubungan di antara pemegang saham , anggoota direksi dan manajer yang disusun suapay mencapai sasaran perusahaan . Dallas memberikan sebuah rancangan kerja untuk memahami dan menilai pengelolaan perusahaan di sebuah negara .
Empat komponen dair rancangan kerjanya adalah infrastruktur pasar , lingkungan hokum , pengaturan lingkungan , dan informasi infrastruktur .
  • Infrastruktur pasar
Mencakup pola kepemilikan , keleluasaan dimana perusahaan terdaftar di masyarakat , hak kepemilikan dan pasar untuk pengendalian perusahaan .

  • Lingkungan hokum
Meliputi system hokum dan hak pemegang saham dengan jelas diterangkan dan dengan konsisten dan dikuatkan secara efektife .
  • Lingkungan peraturan
Hampir mendekati dengan lingkungan hokum
  • Infrastruktur informasi
Bersinggungan dengan standart akuntansi yang digunakan dan apakah hasil laporan keuangan akurat , lengkap , dan tepat waktu .
Amerika serikat , Inggris , dan Australia adalah sejumalah negara maju yang membutuhkan daftar perusahaan untuk membuat pengungkapan pengelolaan perusahaan dalam laporan tahunan mereka .

Prinsip kelima OECD Dalam Pengungkapan dan Transparansi Pengelolaan Perusahaan
            Kerangka kerja pengelolaan perusahaan harus memastikan bahwa pengungkapan akurat dan tepat waktu dibuat untuk semua permasalahan meyangkur perusahaan , termasuk kondisi keuangan ,performa , kepemilikan , dan pengelolaan perusahaan.
v  Pengungkapan harus mencakup , tetapi tidak terbatas pada materi informasi
v  Informasi harus disiapkan dan diungkapkan sesuai dengan standart kualitas tinggi akuntansi dan keuangan dan pengungkapan non-finansial
v  Audit tahuanan harus dilaksanakan oleh pihak independen , kompeten , dan auditor bermutu dalam rangka untuk memberikan sebuah sasaran eksternnal dan asuransi untuk direksi dan pemegang saham dimana laporan keuangan memperlihatkan kedudukan dan performa keuangan dengan wajar dari perusahaan dalam semua  aspek .
  Auditor dari pihak luar sebaiknya bisa bertanggung jawab kepada pemegang saham dan berkewajiban kepada perusahaan untuk bertindak sebagai professional dalam melakukan audit
Saluran untuk menyebarkan informasi harus seimbang , tepat waktu , dan dapat diakses oleh pengguna dengan biaya efisien
Rancangan kerja pengelolaan perusahaan harus dilengkapi dengan sebuah pendekatan efektif yang mengarah dan mengangkat ketentuan analisis atau nasiahat dari analis
Pengungkapan adalah elemen kunci dalam beberapa system pengelolaan perusahaan .
Pengungkapan Pengelolaan Volvo
      Struktur perusahaan dalam pengelolaan perusahaan
Pemerintahan dan pengendalian di Volvo group dijalankan oleh sejumlah struktur perusahaan .Direksi bertanggung jawab atas perkembangan jangka panjang dan strategi seperti pengendalian dan evaluasi laju kinerja setiap hari .
      Hokum pengelolaan perusahaan swedia
Volvo menerapkan hokum pemerintahan perusahaan swedia . Laporan pemerintahan perusahaan ini telah diuji oleh auditor perusahaan


      Komisi pemilihan
Komisi pemilihan adalah lembaga para pemegang saham yang bertanggung jawab untuk mengirimkan nama-nama kandidat ketua dan anggota direksi lainnya pasa Rapat Umum Tahunan , pembiayaan dibayarkan dengan disalurkan kepada ketua , anggota direksi lain dan renumerasi kerja komisi direksi .
      Direksi
Direksi menggunakan prosedur kerja untuk kegiantanya yang berisi peraturan terkait pembagian kerja antara anggota direksi , jumalah pertemuan direksi ,permasalahan ditangani saat rapat regular direksi dan tugas yang diemban ketua .
      Kebutuhan independen
Komisi pemilihan mengumumkan kepada perusahaan , proposal kepa ketua dan anggota direksi yang akan dipresentasikan di rapat umum tahunan Volvo . Komisi pilihan hharus melaporkan kepada perusahaan tentang pemahaman kebebasan anggota direksi dari perusahaan dan manajemen perusahaan seperti pemegang saham perusahaan terbesar.

      Komisi audit
Komisi audit bertanggung jawab untuk menyiapkan pekerjaan direksi dengan kepastian laporan keuangan perusahaan melalui pengulasan laporan interim dan laporan tahunan .
      Komisi renumerasi
Direksi membentuk komisi renumerasi dengan tujuan utamanya menyiapkan dan memutuskan pengeluaran pembayaran upah untuk eksekutif senior di group .
      Group executive committee
Keterangan umur , pendidikan , keanggotaan di direksi , kepemilikan saham di Volvo dan tahun mereka bergabung dengan CEO Volvo.

      Auditor eksternal
Auditor melaporkan temuan mereka kepada pemegang saham dengan laporan audit yang mereka hadirkan dalam rapat umum tahunan pemegang saham .Sebagai tambahan , laporan auditor merinci temuan yang dibuat sejak pertemuan terakhir dengan komis audit setiap rapat biasa komisi audit dan pertemuan dnegan direksi secaralengkap setahun sekali .
          Pengaturan pengendalian internal terhadap pelaporan keuangan
            Volvo telah lama memiliki sebuah organisasi pengendalian internal. Menindak lanjut prosedur dan kebijakan yangharus disesuaikan sehingga mereka sesuai dengan keputusan SOX yang berhubungan dengan fakta bahwa saham volva telah terdaftar di SEC.
Volvo merupakan sebuah kerangka kerja yang diperkenalkan oleh COSO. COSO terdiri dari 5 komponen yang saling berhubungan. Komponen tersebut adalah, pengendalian lingkungan, risiko penilaian, pengendalian aktivitas, informasi dan komunikasi dan pengawasan.
          Ketentuan renumerasi dan ketentuan kepegawaian lainnya untuk group executive committee
            Pedoman ketentuan adalah renumerasi dan ketentuan kepegawaian lainnya untuk manajemen perusahaan harus kompetitif untuk memastikan bahwa Volvo bisa menarik dan memelihara kemampuan seorang Group Executive Committee. 
Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
            WWW terus digunakan sebagai sebuah ruang penyebaran informasi dengan media cetak yang selalu medapat peran kedua. Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalui web adalah XBRL. XBRL adalah sebuah system penamaan informasi atau data. “ tanda “ data yang bekerja seperti barcode, menggambarkan informasi keuangan yang mereka pasangkan. Menurut Lembaga Riset eksekutif Keuangan XBRL akan berpengaruh besar dalam perniagaan pada abad 21 sebagai pembukaan pencatatan ganda dalam revolusi industry.
            Sekali diterapkan XLBR akan secara otomatis menerjemahkan informasi bisnis apapunyang dikehendaki sehingga informasi hanya perlu dimasukan sekali. Pengelompokan XLBR telah dikembangkan untuk GAAP AS dan Jerman serta untuk IFRS, yang mampu membuat persiapan laporan keuangan sesuai dengan semua standart akuntansi ini. 
PENGUNGKAPAN LAPORAN TAHUNAN DI NEGARA-NEGARA DENGAN PASAR BARU MUNCUL
            Pengungkapan dalam laporan keuangan perusahaan dari Negara pasar baru munculbiasanya kurang luas dan kurang dapat dipercaya dari pada Negara berkembang. Level pengungkapan yang rendah dari Negara pasar yang baru muncul konsisren dengan system pemerintahan dan keuangan perusahaan mereka. Pad aumumnya hanya aka nada sedikit tuntutan untuk bisa dipercaya, pengungkapan kepada publik yang tepat waktu daripada lebih mengembangkan ekonomi.
          IMPLIKASI BAGI PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN MANAJER
            Penggunalaporan keuangan mengharapkan tingkat pengungkapan dan praktik paloran keuangan yang luas walaupun para manajer diberbagai perusahaan terus terpengaruh dengan biaya pengungkapan informasi kepemilikan, tingkat pengungkapan yang bersifat keharusan dan sukarela terus meningkat diseluruh dunia.
 Sumber:  Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta









5.   Konvergensi Akuntansi Internasional
A.   Konvergensi di Indonesia

Konvergensi standar akuntansi pada dasarnya adalah penyamaan bahasa bisnis. Setiap negara memiliki lembaga pengatur standar pelaporan keuangan. Indonesia memiliki Ikatan Akuntan Indonesia yang mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan sebagai satu-satunya standar yang diterima sebagai ‘bahasa bisnis’ perusahaan-perusahaan di Indonesia. Amerika Serikat memiliki Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dirilis oleh Financial Accounting Standard Board (FASB). Uni Eropa memiliki International Accounting Standard (IAS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Dan seterusnya, setiap negara menggunakan standar pelaporan-standar pelaporan yang sangat mungkin divergen antara satu dengan yang lain. Tidak ada jaminan bahwa laporan-laporan keuangan yang disajikan di antara negara-negara yang berbeda tersebut dapat dibaca dengan bahasa yang sama. Perbedaan standar ini pada ujungnya juga akan menghambat para pelaku bisnis internasional dalam mengambil keputusan bisnisnya.
Sejauh ini yang leading menjadi standar acuan adalah International Financial Reporting Standards (IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). IASB adalah badan pengatur standar dari International Accounting Standards Committee Foundation, sebuah lembaga independen nirlaba internasional yang bergerak di bidang pelaporan keuangan yang berkedudukan di Inggris.
Saat ini, lebih dari 100 negara telah mengharuskan atau membolehkan penerapan IFRS, dan diperkirakan akan semakin banyak negara di dunia menggunakan IFRS. Bahkan, 10 negara yang pasar modalnya sudah mendunia telah melakukan konvergensi ke IFRS yaitu Jepang, Inggris, Prancis, Kanada, Jerman, Hongkong, Spanyol, Switzerland, Australia, termasuk negara adidaya Amerika Serikat sudah menyatakan akan melakukan konvergensi ke IFRS. Sebagaimana dapat dilihat pada peta, negara yang berwarna biru adalah negara-negara yang telah mengharuskan atau memperbolehkan penerapan IFRS. Sedangkan yang berwarna abu-abu adalah negara-negara yang sedang dalam proses konvergensi dengan IFRS.
Untuk Indonesia, sebagai langkah awal Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) akan mengonvergensikan PSAK secara penuh dengan IFRS melalui tiga tahapan, yaitu tahap adopsi, tahap persiapan akhir dan tahap implementasi. Tahap adopsi dilakukan pada periode 2008-2011 meliputi aktivitas adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur, dan evaluasi terhadap PSAK yang berlaku.
Tentu saja bukan pekerjaan mudah untuk merujukkan 62 standar yang dimiliki PSAK dengan 37 standar yang dimiliki IFRS. Saat ini masih terdapat gap yang cukup besar antara PSAK dengan IFRS, bahkan terdapat 20 standar PSAK atau 32% yang tidak dapat diperbandingkan. Jika dibandingkan dengan IFRS, masih terdapat perbedaan yang cukup signifikan meliputi financial instruments, Ainvestment property, business combination, property, plan & equipment, intangible assets, service concession agreement, presentation of financial statement, leases, insurance contract, accounting for banking yang akan dihapus, exploration and evaluation of mineral assets, agriculture, dan accounting for reporting currencies, dan perbedaan-perbedaan utama lain.
“Sasaran konvergensi IFRS yang telah dicanangkan IAI pada tahun 2012 adalah merevisi PSAK agar secara material sesuai dengan IFRS versi 1 Januari 2009 yang berlaku efektif tahun 2011/2012,” demikian disampaikan Ketua DSAK IAI Rosita Uli Sinaga pada Public Hearing Eksposure Draft PSAK 1 (Revisi 2009) tentang Penyajian Laporan Keuangan, di Jakarta Kamis 20 Agustus 2009 lalu. Untuk itu dua puluh sembilan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) masuk dalam program konvergensi IFRS yang dicanangkan DSAK IAI tahun 2009 dan 2010. Banyaknya standar yang harus dilaksanakan dalam program konvergensi ini menjadi tantangan yang cukup berat bagi DSAK IAI periode 2009-2012. Bila dari pengalaman pemberlakuan PSAK 50 dan 55 mengenai instrumen keuangan yang telah terbit tahun 2008, namun mendapatkan tekanan yang kuat dari ketidaksiapan industri keuangan sehingga harus ditunda penerapannya, maka bisa dibayangkan betapa dahsyatnya memberlakukan puluhan standar dalam waktu yang sesingkat itu.
Selain kesiapan perusahaan-perusahaan, implementasi program ini juga menuntut kesiapan praktisi akuntan manajemen, akuntan publik, akademisi, regulator serta profesi pendukung lainnya seperti aktuaris dan penilai. Akuntan Publik diharapkan dapat segera meng-update pengetahuannya sehubungan dengan perubahan SAK, meng-update SPAP dan menyesuaikan pendekatan audit yang berbasis IFRS. Akuntan Manajemen/Perusahaan dapat mengantisipasi dengan segera membentuk tim sukses konvergensi IFRS yang bertugas mengupdate pengetahuan Akuntan Manajeman, melakukan gap analysis dan menyusun road map konvergensi IFRS serta berkoordinasi dengan proyek lainnya untuk optimalisasi sumber daya. Akuntan Akademisi/Universitas diharapkan dapat membentuk tim sukses konvergensi IFRS untuk meng-update pengetahuan Akademisi, merevisi kurikulum dan silabus serta melakukan berbagai penelitian yang terkait serta memberikan input/komentar terhadap ED dan Discussion Papers yang diterbitkan oleh DSAK maupun IASB.
Regulator perlu melakukan penyesuaian regulasi yang perlu terkait dengan pelaporan keuangan dan perpajakan serta melakukan upaya pembinaan dan supervisi terhadap profesi yang terkait dengan pelaporan keuanganseperti penilai dan aktuaris. Asosiasi Industri diharap dapat menyusun Pedoman Akuntansi Industri yang sesuai dengan perkembangan SAK, membentuk forum diskusi yang secara intensif membahas berbagai isu sehubungan dengan dampak penerapan SAK dan secara proaktif memberikan input/komentar kepada DSAK IAI.
Indonesia akan memberlakukan standar akuntasi keuangan dengan menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi International Financial Reporting Standard – IFRS) mulai awal 2012. “Penerapan konvergensi IFRS dimungkinkan sangat berpengaruh terhadap iklim dunia bisnis di Indonesia,” kata Ketua Dewan Standar Akuntasi Keuangan Ikatan Akutansi Indonesia (IAI), M Jusuf Wibisana pada seminar tentang “Dampak Konvergensi IFRS terhadap Bisnis”Menurut, IAI memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah sosialisasi dini kepada publik mengenai dampak konvergensi terhadap laporan keuangan dan bisnis menggunakan standar akutansi internasional.
Tujuan konvergensi IFRS ini agar laporan keuangan yang berdasarkan Pernyataan Standar Akutansi Keuangan (PSAK) tidak memerlukan rekonsiliasi dengan laporan berdasarkan standar internasional. Laporan standar IFRS itu diharapkan meningkatkan kegiatan investasi secara global, memperkecil biaya modal (cost of capital) serta lebih meningkatkan transparansi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan.
Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga tahapan yakni tahap adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir penyelesaian infrastruktur dan tahap implementasi pada 2012.

B.    Kendala
Di sisi lain, kendala perbedaan bahasa dan interpretasinya pada berbagai standar akuntansi juga menjadi urgen dan tantangan tersendiri di Indonesia. “Kendala dan tantangan lain adalah interpretasi serta kendala bahasa dalam mengadopsi IFRS oleh para akuntan yang hampir tanpa filter. Kalau jumlah akuntan di Indonesia saya rasa sudah mencukupi,” papar dosen Jurusan Akuntansi FEB UGM itu. Sehubungan dengan hal itu, maka Penelitian dan Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (P2EB) UGM dan IFRS Centre of Excellence serta Pricewaterhouse Coopers mengadakan acara pelatihan internasional itu. Acara yang diikuti oleh sekitar 100 pengajar akuntansi di berbagai universitas seluruh Indonesia itu diadakan pada tanggal 17-22 Januari 2011.

C.    Harmonisasi dan Konvergensi Standar Akuntansi
Di dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara tersebut juga. Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain sangat mungkin berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara, sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan dengan standar yang berbeda-beda.
lanjut……..
Contoh perlakuan-perlakuan akuntansi yang berbeda disebabkan oleh adanya penggunaan standar yang berbeda menurut Frederick D. S. Choi dan Gary K Meek dalam bukunya International Accounting 5th Edition, 2005 adalah:
• Standar akuntansi di Inggris Raya membolehkan perusahaan menggunakan penilai untuk menentukan nilai pasar wajar atas aset tetapnya dan hal tersebut tidak boleh dilakukan di Amerika
• Standar akuntansi di Meksiko memperbolehkan perusahaan untuk menyesuaikan nilai persediaannya terhadap laju inflasi, dan kebanyakan negara lain melarang hal tersebut.
• Standar akuntansi di Amerika Serikat memperbolehkan goodwill dikapitalisasi dan dijadikan beban hanya jika goodwill tersebut mengalami penurunan nilai, sedangkan di beberapa negara lain goodwill dapat diamortisasi dengan periode yang berbeda-beda.
• Standar akuntansi di beberapa negara fasilitas yang diberikan kepada pekerja semisal fasilitas kesehatan boleh diakui sebagai kewajiban sedangkan di negara lain hal tersebut baru diakui ketika fasilitas tersebut dibayarkan
• Standar akuntansi beberapa negara lebih mementingkan pengakuan pendapatan dengan mengunakan basis kas dan bukan dengan basis akrual.
Untuk mencegah munculnya permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation Committee).
Perkembangan selanjutnya adalah IASC membentuk IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation.
Beberapa badan bentukan IASC Foundation adalah
(a) IASB (International Accounting Standard Board)
(b) IFRIC (International Financial Reporting Committee)
(c) SAC (Standard Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan standar akuntansi yang baru dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC berperan memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-standar lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting Standard). IFRS dapat berisi standar yang menggantikan standar yang sebelumnya atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah berlakunya standar tersebut.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Harmonisasi fleksibel dan terbuka sehingga sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang dianut oleh negara tersebut dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan dalam standar tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama perbedaan tersebut tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara yang bersangkutan.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di negara tersebut dengan standar internasional.
Konvergensi standar akan menghapus perbedaan tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara internasional.
Sumber :
http://rachmatjusuf.megabyet.net/berita-149-standar-internasional-dipakai-2012.html
http://auditorinternal.com/2010/01/26/konvergensi-standar-akuntansi-sampai-di-mana/
http://asil4dworld.wordpress.com/2009/05/28/harmonisasi-dan-konvergensi-standar-akuntansi/
http://gresnews.com/ch/TopStories/id/1809997
http://beritasore.com/2009/05/29/indonesia-berlakukan-standar-konvergensi-akuntansi-ifrs-2012/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar